tips

Kamis, 25 Agustus 2011

Kiat Meraih Beasiswa Luar Negeri ala Dosen Unnes

JAKARTA – Dia adalah Dani Muhtada, seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang tengah menempuh S-3 di Northern Illinois University, Amerika Serikat dengan beasiswa Fullbright.
Tidak hanya itu, pria berkacamata ini juga pernah mendapatkan beasiswa dari ADS (Australia). Maka, Dani ingin berbagi kepada kamu yang berkeinginan besar meraih beasiswa di luar negeri.

Menurut Dani, terdapat dua hal yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa yang hendak mengajukan permohanan beasiswa ke luar negeri, yakni persiapan subtantif dan persiapan teknis.

Persiapan subtantif ini menyangkut kelayakan kamu sebagai penerima beasiswa. Semakin baik persiapan subtantif, akan semakin besar kesempatanmu untuk meraih beasiswa. Lantas apa saja sebenarnya yang termasuk dalam persiapan subtantif? Berikut pemaparannya seperti dikutip okezone, dari Situs Unnes, di Jakarta, Sabtu (20/8/2011):

Track record nilai Indeks Prestasi (IP)
Untuk mengajukan aplikasi pengajuan beasiswa jenjang apapun, baik di luar maupun di dalam negeri, kamu harus memperhatikan prestasi akademik di jenjang sebelumnya. Misalnya saja jika ingin mengajukan aplikasi beasiswa S-2, maka kamu harus memiliki IP yang tinggi saat S-1.

Semakin tingg IP yang kamu miliki, akan memperluas kesempatanmu untuk lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa tersebut.

Persiapkan kemampuan bahasa Inggrismu
Memilih beasiswa ke luar negeri tentu menuntut kemampuan bahasa Inggris yang baik, sebab saat ini bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar di hampir seluruh negara di belahan dunia.

Jika merasa kemampuanmu kurang dalam bidang ini, jangan berkecil hati. Sudah banyak tempat les yang menyediakan jasa untuk belajar bahasa Inggris. Meski nilai standar TOEFL yang ditetapkan oleh perguruan tinggi di luar negeri adalah 500 atau IELTS 6.0, akan lebih baik jika kamu memiliki nilai di atas standar yang telah ditetapkan. Hal ini tentu membantu membuka peluang yang lebih luas dibandingkan dengan mahasiswa lain.

“Bukan berarti nilai di bawah itu tidak mungkin mendapatkan beasiswa. Poin saya, semakin tinggi skor kita, akan semakin tinggi daya saing di antara para pendaftar lain,” ujar Dani menjelaskan.

Pengalaman bersosialisasi
Selain kemampuan akademik dan bahasa asing, pihak sponsor beasiswa akan melihat pengalamanmu dalam bersosialisasi. Misalnya pernah aktif di BEM kampus, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun menjadi pengurus organisasi masyarakat seperti Karang Taruna, dan sebagainya.

Pihak sponsor biasanya menyukai mahasiswa yang memiliki pengalaman bersosialisasi dan berorganisasi. Sebab, mereka diharapkan menjadi ‘motor’ bagi komunitasnya setelah kembali ke Tanah Air.

Sementara untuk persiapan teknis menyangkut kemampuanmu dalam memahami prosedur, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan oleh masing-masing sponsor beasiswa.

Sebagai seorang pemburu beasiswa, kamu harus cermat terhadap apa yang diinginkan sponsor sehingga dapat menyusun strategi efektif dalam menarik perhatian mereka.
(rhs)

Lanjut S-2 di Belanda via Beasiswa, Yuk!

JAKARTA - Mau lanjutkan kuliah ke Belanda? siapa coba yang enggak mau. Bagi kamu yang berminat melanjutkan studi S-2 di Belanda, Leiden University memberikan beasiswa untuk mahasiswa internasional.
Beasiswa parsial ini menawarkan lima program hibah untuk kamu lulusan S-1 dari semua jurusan, untuk melanjutkan S-2 di kampus Leiden asal Negeri Tulip tersebut.

Ada pun kelima program beasiswa yang ditawarkan, yakni:
1. Platinum Covers, yang meliputi biaya kuliah, dan uang saku sebesar EURO10 ribu atau senilai Rp122 juta sebagai biaya hidup sehari-hari, tidak termasuk penyewaan rumah tinggal.
2. Gold Covers, yaitu hanya meliputi biaya kuliah dan uang penyewaan rumah tinggal saja, tidak termasuk uang saku.
3. Silver Covers, Leiden hanya membiayai 75 persen biaya kuliah.
4. Bronze Covers, Biaya kuliah kamu 50 persen dibiayai oleh Lieden.
5. Ivory Covers, kamu hanya mendapat keringanan sebanyak 25 persen dari biaya kuliahmu.

Syarat dan Ketentuan untuk menikmati beasiswa ini lumayan mudah, berikut seperti yang disitat dari www.leidenuniv.nl, Senin (15/8/2011):

1. Kamu harus sudah mendaftar di Leiden sebelum mendaftar beasiswa ini.
2. Kamu akan mendapatkan passport khusus sebagai penanda kamu seorang Non-Uni Eropa.
3. Beasiswa tidak berlaku jika kamu sudah mendapat beasiswa sebelummnya dari Leiden.
4. Mahasiswa yang mendapat Beasiswa Leiden harus mengisi dan mengkonfirmasi. perjanjian tertulis melalui file digital yang akan dikirimkan oleh Leiden dalam bentuk PDF.
5. Pelamar beasiswa merupakan mahasiswa yang memiliki prestasi akademik di atas rata-rata.
6. Selain mengirimkan CV, kamu diminta menulis esai mengenai dalam bentuk Ms. Word dengan jumlah 500 kata yang menerangkan mengapa kamu pantas mendapatkan beasiswa tersebut.
7. Aplikasi dikirim paling lambat 15 Oktober 2011, melalui email.

Keterangan lebih lanjut, kamu bisa akses laman Lieden University di alamat yang sama. Semoga keberuntungan menyertai niat baikmu.
(rhs)

Siapa Mau Beasiswa BCA Finance?

Margaret Puspitarini
Senin, 22 Agustus 2011 10:22 wib
 
Ilustrasi : Corbis
Ilustrasi : Corbis
JAKARTA - Jika kamu adalah mahasiswa S-1 yang memiliki prestasi akademik yang baik namun memiliki kesulitan dalam masalah keuangan, tersedia jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah sukses dengan program di tahun sebelumnya, kali ini anak usaha Bank BCA kembali memberikan beasiswa kepada 40 mahasiswa berprestasi baik yang berasal dari kalangan keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.

Program beasiswa BCA Finance 2011 ini terbuka bagi kamu mahasiswa S-1 dari seluruh universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta yang minimal telah atau sedang menyelesaikan pendidikan semester dua. Perlu diingat, beasiswa ini tidak diperkenankan bagi kamu yang tengah menerima beasiswa dari pihak manapun.

Untuk formulir beasiswa, dapat kamu unduh pada laman www.bcafinance.co.id. Setelah mengisi formulir tersebut, siapkan berkas-berkas pendukung yang diperlukan, yakni:

1. Transkrip nilai semester terakhir dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan 3,40 bagi kamu yang berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS).

2. Surat keterangan tidak mampu dari institusi berwenang dari daerah yang sesuai dengan KTP mahasiswa.

3. Fotokopi kartu mahasiswa dan KTP.

Setelah memastikan semua berkas yang diperlukan telah lengkap, kirimkan dalam amplop ke alamat PT BCA Finance Up Corporate Planning, Wisma BCA Pondok Indah Lt 8, Jalan Metro Pondok Indah Nomor 10, Jakarta 12310.

Jangan lupa letakkan formulir pendaftaran yang telah kamu isi di paling atas dalam susunan berkas yang akan kamu kirimkan. Serta tuliskan nama universitas, fakultas, dan program studimu di sudut kiri atas amplop.

Beasiswa ini akan diberikan sejak kamu dinyatakan sebagai penerima beasiswa hingga menyelesaikan pendidikan program sarjana atau semester delapan. Berminat? Segera daftarkan dirimu karena berkas persyaratan pendaftaran paling lambat diterima pada 14 Oktober 2011.(rhs)

Rabu, 24 Agustus 2011

Beasiswa Unggulan (BU)


Beasiswa Unggulan (BU)

Definisi BU

Program Beasiswa Unggulan diselenggarakan oleh Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan DIKTI berupa pemberian biaya pendidikan bagi tenaga kependidikan dan calon dosen di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia untuk mengikuti program pendidikan pascasarjana (magister dan/atau doktor) di dalam dan di luar negeri. Beasiswa diberikan pada calon yang berstatus mahasiswa baru untuk selama maksimum 24 bulan untuk program magister dan 36 bulan untuk program doktor.

Tujuan dan Sasaran BU

Program Beasiswa Unggulan 2011 bagi Tenaga Kependidikan dan Calon Dosen bertujuan untuk:
Meningkatkan kualitas perguruan tinggi di bawah lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) melalui pemberian beasiswa bagi tenaga kependidikan dan calon dosen.
Meningkatkan kuantitas dosen perguruan tinggi yang memiliki kualifikasi akademik sesuai amanat Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta mewujudkan tercapainya massa kritis dosen dalam bidang-bidang ilmu strategis.
Meningkatkan kemampuan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya dalam memberikan layanan pada lembaga pendidikan tinggi.Memberikan peluang bagi perguruan tinggi untuk penguatan sumberdaya manusianya, khususnya melalui pendidikan pascasarjana bagi tenaga kependidikan dan calon dosen.



Persyaratan Penerima BU

Persyaratan Umum Calon Penerima Beasiswa Unggulan
  • Calon dosen atau Tenaga Kependidikan di lingkungan Kemdiknas
  • Calon penerima Beasiswa Unggulan diusulkan oleh Pimpinan Lembaga minimal eselon II di lingkungan Kemdiknas atau pimpinan perguruan tinggi
  • Mempunyai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan S1 3,0 untuk calon yang akan melanjutkan ke program S2, dan IPK 3,25 untuk lulusan S2 yang akan melanjutkan ke program S3
  • Usia maksimal 38 tahun untuk calon yang akan melanjutkan S2 dan maksimal 40 tahun untuk calon yang akan melanjutkan S3.
  • Sudah diterima di program studi pascasarjana; dibukti-kan dengan surat penerimaan dari perguruan tinggi penyelenggara.
Persyaratan Khusus Calon Penerima BU Luar Negeri
  • Lulus seleksi yang diadakan oleh Tim Seleksi yang dibentuk Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi;
  • Memiliki surat penerimaan tanpa syarat (unconditional Letter of Acceptance) dari PT Luar Negeri yang memiliki reputasi yang baik.
  • Memiliki sertifikat kemampuan bahasa Inggris (minimal IELTS 6.0 ataupun TOEFL iBT 87), ataupun sertifikat bahasa lainnya sesuai dengan bahasa pada perguruan tinggi luar negeri tujuan

Pendaftaran BU

Prosedur Pendaftaran BU Luar Negeri
  • Memahami secara seksama dan mentaati semua ketentuan yang tercantum dalam buku Panduan Beasiswa Unggulan 2011 untuk mahasiswa;
  • Berkonsultasi dengan pimpinan tempat yang bersangkutan bekerja atau pimpinan lembaga tempat calon akan bekerja, untuk mendapat arahan dan persetujuan;
  • Mendaftar diri sebagai calon penerima Beasiswa Unggulan ke DIKTI secara on-line melalui laman http://beasiswa.dikti.id/bu; Mengisi Form-A dari DIKTI ;
  • Melampirkan Letter of Acceptance yang masih berlaku dari institusi dan/atau dari calon pembimbing di perguruan tinggi luar negeri yang dituju. Pelamar yang mendapatkan Uncoditional Letter of Acceptance ( dari PT yang dituju akan lebih diutamakan;
  • Melampirkan salinan ijazah dan transkrip (IPK) S1 dan S2 yang telah dilegalisasi untuk yang akan menempuh program S3, atau salinan ijazah dan transkrip S1 untuk yang akan menempuh program S2;
  • Melampirkan salinan sertifikat yang masih berlaku- bukti kemampuan berbahasa Inggris (minimal IELTS 6.0 ataupun TOEFL iBT 87), atau salinan sertifikat penguasaan bahasa pengantar lain yang digunakan di perguruan tinggi tujuan masing-masing;
  • Pelamar program Doktor (S3) wajib melampirkan usulan penelitian (research proposal) yang telah disetujui oleh, atau sekurang-kurangnya sudah dikomunikasikan dengan, calon pembimbing di PT luar negeri yang dituju

 

 

Jadwal BU


Beasiswa Unggulan Luar Negeri
Waktu
Kegiatan Penyelenggaraan Beasiswa Unggulan
Pertengahan April
Penyebaran buku Pedoman Beasiswa Unggulan ke calon mahasiswa melalui PPs Penyelenggara dan website Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan (DITDIKTENDIK) (http://dikti.go.id)
Akhir Mei
Batas waktu terakhir pengiriman berkas lengkap
April – Awal Juni
Proses pendataan
Awal Juni
Seleksi berkas
Pertengahan Juni
Proses Wawancara
Akhir Juni
Pengumuman calon yang diterima dan persiapan kontrak*)
Awal Juli
Persiapan keberangkatan
Akhir Juli
Pembekalan
Agustus – Akhir September
Keberangkatan
Agustus – Akhir September
Keberangkatan
November - Desember
Monitoring dan Evaluasi pada penyelenggara BU

Beasiswa Luar Negeri (BLN)


Beasiswa Luar Negeri (BLN)

Definisi BLN

Program Beasiswa Luar Negeri diselenggarakan oleh Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan DIKTI berupa pemberian biaya pendidikan bagi Dosen tetap dari PTN atau PTS di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia untuk mengikuti program pendidikan pascasarjana (magister dan/atau doktor) di luar negeri. Beasiswa diberikan pada calon yang berstatus mahasiswa baru selama maksimum 24 bulan untuk program magister dan 36 bulan untuk program doktor.

Tujuan dan Sasaran BLN

Sejalan dengan semakin ketatnya persaingan dalam era globalisasi ini, Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas dosen menjadi berskala internasional.Sejak tahun 2000-an, pengiriman tenaga dosen untuk studi lanjut ke luar negeri lebih banyak dilakukan melalui skema pendanaan bantuan (beasiswa) luar negeri kepada individu atau melalui perguruan tingginya masing-masing.Jika hanya mengandalkan skema demikian, maka percepatan peningkatan kualitas dosen berjalan sangan lambat, dan critical mass dosen berpendidikan kualitas internasional sulit untuk dicapai.
Oleh karena itu, mulai tahun anggaran 2008, melalui pendanaan lewat APBN-Depdiknas, Ditjen Pendidikan Tinggi telah menyiapkan beasiswa S2/S3 ke luar negeri bagi para dosen tetap perguruan tinggi Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Jumlah karyasiswa yang telah diberangkatkan sebesar 1104 orang ke berbagai perguruan tinggi tersebar di 27 negara.Pada tahun 2009 jumlah karyasiswa yang diberangkatkan untuk pendidikan S2/S3 di luar negeri berjumlah 590 orang, yang tersebar di 24 negara.Untuk tahun 2010, jumlah karyasiswa yang diberangkatkan berjumlah 437 orang, tersebar di 23 negara.

Persyaratan BLN
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar BLN adalah sebagai berikut:
  • Dosen tetap dari PTN atau PTS;
  • Telah mendapatkan Letter of Acceptance (Letter of Offer) yang masih berlaku dari institusi dan/atau dari calon pembimbing dari Perguruan Tinggi luar negeri yang dituju (diutamakan yang berasal dari perguruan tinggi negara maju dengan reputasi baik berdasarkan ranking THES dan Webos);
  • Telah mempunyai gelar S2 atau yang setara untuk pelamar program S3. Telah mempunyai gelar S1 atau yang setara untuk pelamar program S2;
  • Penguasaan bahasa Inggris yang memadai (TOEFL institusional minimal 550, atau IELTS minimal 6.0), dan atau bahasa pengantar lain yang digunakan di perguruan tinggi tujuan masing-masing;
  • Untuk program S3, telah mempunyai usulan penelitian yang disetujui oleh (sekurang- kurangnya sudah dikomunikasikan dengan) calon pembimbing di PT luar negeri yang dituju;
  • Umur calon tidak lebih dari 50 tahun ketika mendaftar;
  • Pelamar yang berstatus suami dan istri dari bidang keilmuan yang sama, di tidak diperkenankan melamar pada perguruan tinggi yang sama dan/atau dibimbing oleh promotor yang sama

Pendaftaran BLN

Prosedur Pendaftaran BLN
  • Proses pelamaran dilakukan secara on-line, melalui laman Dikti di http://beasiswa.dikti.go.id;
  • Mengisi Form-A dari Ditjen Pendidikan Tinggi;
  • Melampirkan Letter of Acceptance (Letter of Offer) yang masih berlaku dari institusi dan/atau dari calon pembimbing di Perguruan Tinggi luar negeri yang dituju. Pelamar yang mendapatkan Letter of Acceptance (Letter of Offer) bebas syarat (unconditional) dari PT yang dituju akan lebih diutamakan;
  • Melampirkan salinan ijazah dan transkrip (IPK) S1 dan S2 yang telah dilegalisasi untuk yang akan menempuh program S3, atau salinan ijazah dan transkrip S1 untuk yang akan menempuh program S2;
  • Melampirkan salinan sertifikat –yang masih berlaku- bukti kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL institusional minimal 550, atau IELTS minimal 6.0) atau salinan sertifikat penguasaan bahasa pengantar lain yang digunakan di perguruan tinggi tujuan masing-masing;
  • Melampirkan –bagi pelamar program S3- usulan penelitian (research proposal) yang telah disetujui oleh (sekurang- kurangnya sudah dikomunikasikan dengan) calon pembimbing di PT luar negeri yang dituju.
  • Melampirkan bukti bahwa pelamar adalah dosen tetap;
  • Melampirkan surat ijin melamar beasiswa Dikti dari pimpinan PTN, dan pimpinan Kopertis Wilayah bagi dosen PTS;
  • Berkas dan kelengkapannya, disertai surat pengantar dari Pimpinan PTN asal, atau dari dikirim secara kolektif ke alamat berikut:

    Direktorat Pendidik & Tenaga Kependidikan,
    Ditjen Pendidikan Tinggi,
    Jl. Pintu 1 Senayan, Jl. Jenderal Sudirman
    Jakarta 10002.

·         Beasiswa Luar Negeri
Tahap Kegiatan
Waktu
Batas waktu terakhir pengiriman berkas lengkap
Oktober 2011
Proses Pendataan dan Seleksi Berkas
November 2011
Proses Wawancara
Desember 2011 – Januari 2012
Pengumuman calon yang diterima
Maret 2012
Persiapan keberangkatan
Mei-Juli 2012
Pembekalan Studi di LN
Juni-Juli 2012
Keberangkatan
Juli-Agustus 2012

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kiat Melamar Beasiswa ke Jepang

Kiat Melamar Beasiswa ke Jepang
Oleh: Dr Jumiarti Agus
JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap orang punya kiat berbeda, namun tetap saja kiat umum yang dilakukan lebih kurang sama. Alhasil, begitu Anda memutuskan memilih Jepang sebagai tempat studi dan berjuang mendapatkan gelar profesor, tahapan pertama yang harus dilalui adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi.
Sama halnya ketika ingin mencari pekerjaan, tentu Anda pun harus tahu tentang perusahaan yang akan dilamar. Begitu juga ketika memutuskan untuk studi ke Jepang, mulailah mengumpulkan dan menggali informasi lebih luas dan dalam. Bisa saja informasi oral dari seseorang yang pernah sekolah di Jepang, melalui buku, internet, surat kabar, dan sebagainya. Informasi tersebut, misalnya, mulai tentang dinamika sekolah di Jepang, suka dan duka sekolah di negeri orang, biaya, dan lain-lainnya.
Budaya dan perilaku orang Jepang
Sangat penting mengetahui budaya, perilaku, dan karakter orang Jepang. Hal tersebut sangat erat hubungannya dengan adaptasi Anda kelak, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Dengan demikian, akhirnya Anda tidak terkaget-kaget ketika hidup di Jepang. Banyak yang tidak bisa survive studi dan hidup di Jepang hanya lantaran tidak berhasil beradaptasi. 
Sistem pendidikan
Sebaiknya Anda juga harus mengetahui informasi khusus terkait pilihan studi, baik untuk jenjang D-3, S-1, S-2, maupun S-3. Pelajari juga sistem pendidikannya karena masing-masing tingkatan sangat berbeda, misalnya di Tanah Air, S-1, S-2, dan S-3 merasakan kuliah di dalam kelas.
Di Jepang, mahasiswa S-3 tidak perlu mengambil kelas. Untuk lulus S-3, Anda harus mampu membuat publikasi di jurnal internasional, sesuai dengan persyaratan di departemen Anda dan masih banyak lagi hal lain.
Informasi tentang beasiswa
Anda juga harus mencari informasi-informasi tentang beasiswa yang tersedia. Bisa didapatkan di kedutaan besar, melalui koran, internet, melalui situs perguruan tinggi di Jepang, atau mendatangi presentasi beasiswa yang sering dilakukan di Tanah Air. Silakan mempelajari semua informasi dan persyaratan untuk melamar beasiswa tersebut, yang salah satunya bisa dilihat di Kompas.com ini edukasi.kompas. com/beasiswa.
Informasi tentang iklim
Terbentang membentuk busur pada arah barat laut Samudra Pasifik di tepi timur Benua Eurasia, negara Jepang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, dengan luas sekitar 378.000 km² membentang dari selatan ke utara sepanjang 2.500 km dan terletak pada sekitar 20°-46° LU. Pulau-pulau utamanya adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.
Honshu terbagi dalam 5 daerah, yaitu Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, dan Chugoku. Sekitar tiga perempat dari daratan Japang terdiri atas daerah pegunungan dan perbukitan, sedangkan tanah datar yang tersedia untuk lahan dan pengembangan kota sangat terbatas. Di daerah yang terbatas inilah tinggal lebih kurang 130 juta penduduk.
Iklim Jepang berubah dengan pergantian 4 musim yang jelas karena Jepang terletak hampir di pusat daerah beriklim sedang. Musim semi dan musim gugur sangat nyaman. Pada musim panas (Juli-Agustus) angin bertiup dari Samudra Pasifik sehingga menjadikan Jepang sangat panas. Sebaliknya, pada musim dingin (Desember-Februari) angin bertiup dari daratan dan menjadikan Jepang sangat dingin.
Di Kepulauan Hokkaido, pada bulan Juni berlangsung tsuyu (musim hujan) dan hampir setiap hari turun hujan. Di samping itu, karena kepulauan Jepang memiliki struktur daratan yang rumit dan memanjang dari selatan ke utara, adanya perbedaan iklim yang mencolok antardaerah merupakan kekhasan tersendiri.
Di Hokkaido dan Honshu sekitar Laut Jepang, pada musim dingin curah saljunya tinggi. Dengan memanfaatkan perubahan musim seperti ini, berbagai macam olahraga pantai dan olahraga musim dingin bisa dinikmati dengan menyenangkan.
Musim dingin sangat dingin dan musim panas pun sangat panas. Untuk hal ini dibutuhkan kondisi fisik yang kuat. Oleh karena itu, kondisi fisik yang sehat adalah suatu persyaratan mutlak yang harus Anda penuhi.
Dus, jangan Anda membohongi kondisi kesehatan Anda! Khususnya pada saat Anda melakukan pengisian formulir beasiswa. Dalam beberapa kasus, mahasiswa mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Untuk itu, semakin dalam Anda mengetahui informasi yang sudah semestinya Anda ketahui, semakin besar pula semangat juang dan kesempatan mendapatkan beasiswa dan studi di Jepang.
Setelah menghimpun informasi mengenai budaya dan perilaku orang Jepang, sistem pendidikannya, serta informasi tentang beasiswa di sana, kini Anda harus membuat keputusan. Tanyakan secara serius pada diri Anda, apakah Anda benar-benar siap dan tertarik studi di Jepang?
Bila ada hal yang tidak bisa Anda penuhi, sementara hal itu merupakan syarat mutlak, mungkin lebih baik Anda mencari beasiswa di negara lain. Namun, jika Anda sangat teguh dan mantap, lanjutkan perjuangan Anda. Ini tahapannya:

Studi D-3 dan S-1
Anda harus tahu jenis beasiswa yang tersedia. Untuk S-1 ada beasiswa dari Monbukagakusho, Mitsui, serta dari Departemen Transmigrasi. Namun untuk D-3, sejauh ini hanya ada beasiswa dari Monbukagakusho.
Semua beasiswa tersebut bisa dilamar di negara asal. Silahkan pelajari di situs-situs terkait pemberi beasiswa di atas. Seleksi biasanya mulai dari seleksi administrasi, tes kemampuan akademik dan terakhir wawancara. Detilnya? Nanti akan dibahas dalam kiat-kiat mendapatkan beasiswa S-1.
Studi S-2 dan S-3
Khusus untuk melamar beasiswa program S-2 dan S-3, Anda harus mengikuti beberapa tahapan berikut. Umumnya, antara satu beasiswa dan beasiswa lain baik yang berasal baik dari Pemerintah Jepang maupun perusahaan Jepang untuk studi S-2 dan S-3, memiliki persyaratan yang hampir sama. Langkah-langkahnya antara lain:
- Pelajari dulu beasiswa yang akan Anda lamar.
Pahami semua persyaratan dan prosedur aplikasinya. Catat tanggal-tanggal penting dan tidak boleh dilupakan. Hal ini agar Anda tidak terlambat dalam proses seleksi beasiswa tersebut. Beberapa beasiswa untuk S-2 dan S-3 misalnya adalah Monbukagakusho, Panasonic, Hitachi, dan lain-lainnya.
- Tentukan minat Anda (Mencari Profesor)
Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia, melamar masuk S-2 dan S-3 tidak melalui pintu universitas, melainkan lewat seorang profesor pembimbing. Ya, profesor adalah gerbang untuk Anda memasuki sebuah universitas. Artinya, jika sudah diterima oleh professor, kurang lebih Anda akan diterima di universitas, karena professor akan berjuang untuk Anda agar bisa masuk universitas.
Di Jepang, bidang-bidang kajian/penelitian dilakukan secara spesifik. Sangat jarang orang menyebut laboratoriumnya seperti di negara kita, misalnya laboratorium kimia organik, kimia analitik, atau biokimia, dan sebagainya. Hal itu disebabkan karena sudah sangat berkembanganya riset dan penelitian di tingkat perguruan tinggi di Jepang.
Sebutlah, misalnya, bidang biokimia yang akan berkembang menjadi departemen bioscience, bioengineering, atau bioprotein, dan lain-lainnya. Departemen-departem en ini masing-masing terdiri dari banyak laboratorium dengan beragam penelitian yang spesifik dan mendalam. Hal itu menyebabkan riset di perguruan tinggi di Jepang terpakai di banyak industri di negaranya sendiri.
Namun, untuk menentukan minat Anda dalam rangka mendapatkan seorang profesor, pelajarilah lebih dulu homepage salah satu universitas di Jepang. Bila masih blank, Anda bisa memulainya dari universitas terkenal seperti Tokyo University, Tokyo Institute of Technology, Kyoto University, dan masih banyak lainnya.
Dari situs universitas- universitas itu, Anda kemudian masuk ke situs departemen yang ada. Akhirnya, di situlah Anda bisa membuka homepage masing-masing milik para profesor, baik yang masih berdekatan dengan minat atau penelitian Anda di Indonesia atau justeru bidang yang ingin Anda pelajari.
Anda juga dapat langsung membuka situs researcher. Di sana Anda akan menemukan beragam informasi tentang bidang yang Anda cari dan sekaligus professor yang sesuai dengan bidang Anda.
Bila semua langkah di atas sudah Anda penuhi dan Anda merasa menemukan bidang yang cocok, Anda sebaiknya mencatat dan memelihara alamat itu dengan baik. Bagi Anda yang telah mempunyai profesor, apakah melalui rekomendasi pembimbing di Indonesia atau kolega di Jepang, tentu tahapannya akan lebih gampang.
Seperti diketahui, "posisi" seorang profesor di Jepang sangat penting sebagai pintu masuk ke universitas. Beruntungnya, banyak cara untuk mengejarnya, baik itu melalui rekomendasi kolega dekat atau dosen pembimbing di Indonesia yang mempunyai hubungan kerjasama dengan profesor terkait di Jepang.
Cara lainnya bisa juga ditempuh dengan mengunjungi situs-situs seperti Directory Database of Research and Development Activities atau Humanities Web Sites. Atau, bisa juga mencarinya melalui jurnal atau publikasi ilmiah, momen-momen ilmiah seperti seminar dan kongres, serta dari brosur-brosur yang sering ditempelkan di universitas untuk suatu keperluan tertentu.
Searching di internet, semisal lewat Google, juga bisa dilakukan dengan menggunakan kata-kata kunci tertentu sesuai spesifikasi atau minat keilmuan Anda. Beberapa milis beasiswa atau milis-milis Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) juga bisa Anda manfaatkan sebagai media pencarian informasi, apalagi milis adalah media komunikasi yang bisa digunakan langsung untuk bertukar informasi.
Mengeksplorasi homepage Profesor
Selanjutnya, eksplorasi penelitian dan publikasi profesor yang Anda minati itu. Khususkan dan fokuskan waktu Anda untuk mempelajari homepage profesor tersebut, sehingga akhirnya Anda mantap untuk mendalami dan mempelajari suatu bagian kecil dalam lingkup penelitiannya.
Biasanya, ada list jurnal yang telah dipublikasi dalam homepage profesor tersebut. Untuk itu, silahkan download dan pelajari. Dengan begitu, kelak Anda memunyai banyak bahan dalam berkomunikasi dengan sang profesor.
Selain itu, akan bagus sekali jika Anda pun mempersiapkan proposal dan memasukkan juga publikasi profesor tersebut ke dalam daftar referensi yang Anda rujuk.
Lakukan Komunikasi dan Pendekatan dengan Profesor
Biasanya, setiap profesor mencantumkan alamat email di situsnya. Maka, setelah banyak informasi Anda dapatkan dari homepage miliknya, mulailah untuk melayangkan surat kepadanya.
Anda bisa memulainya dengan perkenalan singkat tentang diri Anda, latar belakang pendidikan, serta bidang penelitian yang Anda geluti saat ini. Silahkan Anda mengungkapkan semuanya dalam kalimat yang cerdas, singkat, dan jelas.
Kebanyakan profesor sangat sibuk sekali, dan malas untuk membaca email yang terlalu panjang, apalagi pada tahapan perkenalan. Untuk itu, alangkah bagusnya bila bidang yang akan Anda pelajari tersebut beririsan dengan bidang penelitian profesor yang Anda tuju, sehingga komunikasi dapat mengarah pada ketertarikan Anda untuk belajar dengannya lebih lanjut.
Setelah komunikasi berjalan dan merasa sang profesor meresponnya dengan baik, ungkapkan ketertarikan dan keinginan kuat Anda untuk melanjutkan sekolah, ketertarikan untuk menjadi muridnya, dan sertakan alasan pasti memilih profesor tersebut sebagai pembimbing Anda.
Selanjutnya, Anda bisa mengirimkan hasil penelitian yang pernah Anda lakukan dengan dilengkapi proposal rencana penelitian yang akan Anda lakukan.
Meminta surat Latter of Acceptance
Umumnya, untuk melamar beasiswa ke Jepang dibutuhkan surat kesediaan professor sebagai pembimbing Anda. Untuk mendapatkan surat tersebut, akan lebih baik bila disertakan surat rekomendasi dari pembimbing di kampus atau atasan.
Mengingat profesor di Jepang sendiri tidak mengenal calon mahasiswanya, tampaknya cukup sulit untuk memberikan keputusan hanya berdasarkan dokumen saja. Selain itu, jarang sekali surat penerimaan sementara dari profesor diperoleh hanya melalui korespondensi singkat. Ya, perlu berkorespondensi berulang kali dan harus menunjukkan kesungguhan pada niat belajar Anda.
Penulis adalah alumnus Tokyo Institute of Technology dan Peneliti di Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA) di Tokyo, Jepang

http://edukasi. kompas.com/ read/2010/ 01/25/14163398/ Kiat.Melamar. Beasiswa. ke.Jepang.
http://edukasi. kompas.com/ read/2010/ 01/29/14390585/ Kiat.Melamar. Beasiswa. ke.Jepang. .Bagian.II..
http://edukasi. kompas.com/ read/2010/ 01/29/16282791/ Kiat.Melamar. Beasiswa. ke.Jepang. Bagian.III.

Kamis, 18 Agustus 2011

Sekolah ke Jepang Tanpa Belajar Bahasa Jepang

KOMPAS.com - Asia Pacific University (APU) memberikan program beasiswa bagi mahasiswa asing untuk menjalani studi di Negeri Sakura. Beasiswa ini diberikan selama maksimal 4 tahun (hingga lulus) dan tidak ada ikatan apa pun. Proses seleksi masuk dan beasiswa APU berdasarkan kualitas dokumen yang dikirimkan, tanpa tes tertulis ataupun wawancara. Selain itu, APU menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar belajar. Jadi, Anda tak perlu belajar bahasa Jepang dahulu. Tertarik?
Beasiswa yang diberikan APU hanya mencakup 124 SKS selama 4 tahun untuk mahasiswa tahun pertama (first year student), 94 SKS selama 3 tahun untuk mahasiswa transfer tahun kedua (second year transfer student), dan 62 SKS selama 2 tahun untuk mahasiswa transfer tahun ketiga (third year transfer student).
Program beasiswa ini tidak berlaku jika mahasiswa mengambil SKS tambahan, atau memutuskan untuk kuliah lebih dari 4 tahun.
Nah, terdapat beberapa pilihan beasiswa, yaitu beasiswa Pra Enrollment yang mencakup beasiswa program 100 persen, beasiswa program 80 persen, beasiswa program 65 persen, beasiswa program 50 persen, beasiswa 30 persen, dan Honor Scholarship.
Untuk program beasiswa 100 persen, biaya kuliah ditanggung semua oleh universitas, tanpa biaya tiket dan biaya hidup. Begitu pula dengan program 80 persen, universitas membayarkan 80 persen biaya kuliah dan seterusnya. Adapun, Honor Scholarship adalah beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi senilai 600.000 yen per tahun. Mahasiswa hanya membayar uang pangkal 130.000 yen, tiket pesawat, dan biaya kuliah 1.200.000-1.375.000 yen per tahun serta biaya hidup, dan bisa digabungkan dengan beasiswa APU lainnya.
Ada pula Beasiswa Pasca-enrollment, yaitu beasiswa internal untuk mahasiswa yang telah berada di Jepang, berprestasi serta memenuhi persyaratan. Selain itu, ada beasiswa eksternal yang diberikan untuk mahasiswa internasional, dan 19 macam beasiswa yang diberikan bagi yang memiliki student visa.
Bagi enrollment untuk April 2012, batas waktu aplikasi 30 September 2011 dan batas waktu aplikasi reguler tanggal 30 November 2011. Untuk enrollment September 2012, deadline aplikasi 31 Januari 2012, batas waktu aplikasi reguler 31 Maret 2012.
Untuk mendapatkan free application form, Anda datang langsung ke  APU Indonesia Information Center, Summitmas Tower 1 lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav 61-62 Jakarta Selatan, atau menghubungi telepon 021-2523708, mau pun mengirimkan e-mail ke univrpap@pacific.net.id. Anda juga bisa mengunjungi situs web APU http://www.apu.ac.jp.
Selamat mencoba!

Sumber berita,